"AKU tak pernah melihat wujud YESUS KRISTUS itu seperti apa.Aku tak pernah berjabat tangan dan menyentuhNya,apalagi bertutur kata denganNya.Dia tak pernah sekalipun memberikan aku permen semasa aku kecil,tak pernah memberikan uang pecahan seratus ribu tuk beli baju baru.Jadi kenapa aku harus percaya dan memujiNya??
Sekarang aku menemukan jawabannya.Ia memang tak pernah berdiri di depan mataku dan menyentuhku.Ia tak pernah menyapaku,"Heii,apa kabar??" Tapi aku menemukan kehadiranNya,merasakan kasih dan setiaNya melalui orang-orang yang mencintaiku.
Satu dari sekian banyak orang tersebut adalah Ibu.
Ya,IBU!!
Marcelo Jeffrey,begitu ibu memberiku nama ketika aku terlahir 20 tahun yang lalu.Di sebuah rumah sakit di kota kecilku,dia melahirkanku dengan jerih payah,dan memberikan nyawa sebagai taruhannya.Menurut cerita kakek yang kupercayai kebenarannya,aku dan ibu terpaksa tinggal di rumah sakit selama beberapa hari pasca kelahiranku.Keterbatasan dana untuk membiayai proses persalinan menjadi alasannya.Sedih,memang.
Kujalani masa kecilku dengan kesederhanaan,tinggal di sebuah rumah papan kontrakan,makan seadanya,dan jangan bermimpi mendapatkan sebuah baju baru atau kado istimewa di hari-hari spesial semisal Natal atau Tahun Baru.Tak akan!!
Terkadang aku iri melihat teman-teman sepermainanku yang sering memamerkan baju baru atau apa sajalah di saat Tahun Baru tiba.Aku juga ingin seperti mereka,tapi aku tahu ibu tak mampu.Teruslah aku bermimpi.........
But,don't be sad,Mom!! Aku mengerti keadaan................
Ibu sangat percaya bahwa hanya pendidikan lah yang bisa mengangkat kehidupan sosial keluarga kami.Dan ketika umurku menginjak 7 tahun,aku pun disekolahkan di sebuah sekolah swasta.Katanya disana lebih disiplin walau bebiaya cukup mahal dibanding sekolah negeri.Aku hanya menurut saja karena ku tahu dia selalu berharap yang terbaik buatku.Iya kan,Bu??
Aku masuk sekolah bersama cita-citaku agar kelak dapat menjadi seorang pemimpin hebat.Seperti Fidel Castro?? Semoga..
Tapi murnikah ini cita-citaku??? Ah,lebih tepatnya cita-cita ibu.Tapi cita-cita yang dibebankan bagiku lebih besar dari cita-cita apapun,karena itu CITA-CITA IBU.
Aku tak ingin seperti Syeikh-Syeikh Arab,tak niat menjadi pengusaha Microsoft,tak mau menjadi saudagar kaya dengan kilang minyak dimana saja.Yang aku ingin hanya seperti ingin ibu.Menjadi seorang Jendral impiannya.
Aku berhasil menamatkan pendidikanku di sekolah dasar tepat pada waktunya.Kuberikan 6 tahun yang indah buat ibu dengan berbagai prestasi.Selalu kuingat ciumannya mendarat di piipiku seusai aku menerima raport atau menggondol piala pulang ke rumah.
Sekali lagi,itu hanya untuk ibu!!
Selanjutnya memasuki dunia SMP.Karena nilai ijazah SD-ku yang cukup bagus dan testing yang kulalui dengan baik,aku pun mendapatkan sebuah bangku di SMP Negeri yang katanya favorit di kota ini.Kuawali dunia SMP di kelas elite,kukatakan elite karena kualitas manusia di dalamnya cukup mumpuni menurut penilaianku.Walau tak sesukses ketika di sekolah dasar,aku melalui masa SMP dengan predikat cukup baik
Bukankah kau senang,Ibu?
Masa SMA pun tiba.Kujejakkan kakiku di sebuah SMA Negeri di kota ini dengan cita-cita yang semakin mendekat.Katanya masa SMA adalah yang paling indah dan aku mengakuinya.Aku berkenalan dengan banyak hal,banyak cerita.
"Berkenalan" dengan angka-angka di dalam KIMIA, makhluk-makhluk yang bersileweran yang bernama WANITA,dengan batang-batang berasap yang dinamai SAMPOERNA,dengan botol-botol VODKA,dan pernah juga "berciuman" dengan yang namanya GANJA.
Huhhh,warnaku perlahan mendekatkan diri pada kekelaman.Tak terlihat bias-bias cahaya seperti dahulu kala.Meredup,tapi belum juga mati.
Isyarat itu kembali datang dari ibu.Dengan cintanya yang kusematkan abadi,dia mengangkatku dari pembaringan.Menyembuhkan lukaku yang telah lebar menganga.Dengan kesabarannnya,dia pun menaklukkan kekejamanku yang telah melukainya.Tak cukup terlambat,perihku sembuh dibasuh olehnya.Apalagi halyang lebih hebat,Ibu?
Bangku SMA kutinggalkan dengan berjuta pengalaman.Pengalaman cabut melompat tembok sekolah sehingga mengharuskan bertatap muka dengan guru-guru BP,pengalaman "menembak" dan diputuskan wanita,pengalaman bertarung fisik antar pria ala-SMA dan semuanya yang indah,luka dan berasa.Kenangan manis kubalut kedalam memori lama, kenganan pilu dan menyedihkan kuaduk bersama aroma jantan sehingga membuat aku selalu tegar hari lepas hari.Aroma jantan ,menyimpulkan ajaran Ibu!!
“SAYA ADALAH MANUSIA YANG HIDUP DENGAN KEYAKINAN BAHWA SETIAP COBAAN DAN PENDERITAAN YANG SAYA ALAMI ADALAH SEBUAH CARA UNTUK MENEMPA SAYA MENJADI MANUSIA YANG LEBIH KUAT “.Kutanamkan kalimat ini kuat di hatiku menjejak kota besar ini.Walau hidup kami selama ini susah,tapi aku beruntung juga dapat merasakan bangku kuliah.Kuliah di sebuah universitas negeri yang tentunya meringankan beban Ibu.Keadaan itu tengah aku rasakan saat ini.
Disini,aku berusaha menjadi akar-akar yang kuat menopang diriku sendiri.Berusaha tak goyah,menjadikan pengalaman lalu menjadi guru.
Ini Medan,Bung!! Segalanya bisa mudah dan bisa sekejap susah.Kunci ada di genggamanmu sendiri.Bagai seleksi alam,siapa yang bisa bertahan,dialah pemenang.Aku yakin,bayangan wajah ibu dalam sanubariku akan menaklukkannya.
Mimpi semakin nyata.Hari-hari berjalan semakin cepat bagai roda pedati.Aku tak ingin berhenti merajut,menggapai mimpi di ujung sana.
Aku ingin berskenario.Di suatu hari nanti aku menatap ibu bertangis haru, memelukku dan mengatakan "Kau Putraku,Hidupku".
Dan secepatnya aku membalas,"Kau Ibuku,Cintaku,Kebanggaanku,dan segalanya bagiku!!"
Aku bermimpi memiliki sebuah mobil Ferrari atau Lamborgini,dan orang pertama yag boleh naik adalah ibu.
Kelak,aku ingin mendapatkan seorang wanita yang memiliki cinta seperti ibu,dan kemudian akan kujadikan istri.Cintanya seperti ibu??
Tak mungkin!! Kalau begitu,yang memiliki cinta satu strip di bawah ibu.
Aku ingin memiliki kapal pesiar,agar ibu dapat menikmati masa tua nya kelak dengan berkeliling dunia.
Semuanya mimpi!!
Tetapi aku memiliki kekuatan,"Bayak mimpimu menjadi nyata,jika ibu adalah inspirasimu".
Ibu,ibu dan ibu.Ceritamu tak akan pernah usai selama bumi ada.Cintamu tak kan pernah habis sepanjang waktu masih berputar.
Kekekalan itu sesungguhnya hanya terkandung dalam kasihmu.
Aku disini,berdiri tangguh,memberikan segenap hidupku untukmu.Jika ada yang harus menderita,cukuplah aku saja.Jika keadaannya bahagia,,aku ingin engkau turut di dalamnya.Teramat panjang masa lalu itu bersama harimu.Aku hanya ingin engkau tersenyum saja.Sembari menunggu kebahagiaan yang menjadi janjiku.Aku berusaha!!Demi dirimu,demi kesetiaanmu!!
Jauh dari tempat ini,di saat aku sendiri,kuucapkan perlahan dan dengan penuh kepastian,,,
AKU MENCINTAIMU......................................
Sekarang aku menemukan jawabannya.Ia memang tak pernah berdiri di depan mataku dan menyentuhku.Ia tak pernah menyapaku,"Heii,apa kabar??" Tapi aku menemukan kehadiranNya,merasakan kasih dan setiaNya melalui orang-orang yang mencintaiku.
Satu dari sekian banyak orang tersebut adalah Ibu.
Ya,IBU!!
Marcelo Jeffrey,begitu ibu memberiku nama ketika aku terlahir 20 tahun yang lalu.Di sebuah rumah sakit di kota kecilku,dia melahirkanku dengan jerih payah,dan memberikan nyawa sebagai taruhannya.Menurut cerita kakek yang kupercayai kebenarannya,aku dan ibu terpaksa tinggal di rumah sakit selama beberapa hari pasca kelahiranku.Keterbatasan dana untuk membiayai proses persalinan menjadi alasannya.Sedih,memang.
Kujalani masa kecilku dengan kesederhanaan,tinggal di sebuah rumah papan kontrakan,makan seadanya,dan jangan bermimpi mendapatkan sebuah baju baru atau kado istimewa di hari-hari spesial semisal Natal atau Tahun Baru.Tak akan!!
Terkadang aku iri melihat teman-teman sepermainanku yang sering memamerkan baju baru atau apa sajalah di saat Tahun Baru tiba.Aku juga ingin seperti mereka,tapi aku tahu ibu tak mampu.Teruslah aku bermimpi.........
But,don't be sad,Mom!! Aku mengerti keadaan................
Ibu sangat percaya bahwa hanya pendidikan lah yang bisa mengangkat kehidupan sosial keluarga kami.Dan ketika umurku menginjak 7 tahun,aku pun disekolahkan di sebuah sekolah swasta.Katanya disana lebih disiplin walau bebiaya cukup mahal dibanding sekolah negeri.Aku hanya menurut saja karena ku tahu dia selalu berharap yang terbaik buatku.Iya kan,Bu??
Aku masuk sekolah bersama cita-citaku agar kelak dapat menjadi seorang pemimpin hebat.Seperti Fidel Castro?? Semoga..
Tapi murnikah ini cita-citaku??? Ah,lebih tepatnya cita-cita ibu.Tapi cita-cita yang dibebankan bagiku lebih besar dari cita-cita apapun,karena itu CITA-CITA IBU.
Aku tak ingin seperti Syeikh-Syeikh Arab,tak niat menjadi pengusaha Microsoft,tak mau menjadi saudagar kaya dengan kilang minyak dimana saja.Yang aku ingin hanya seperti ingin ibu.Menjadi seorang Jendral impiannya.
Aku berhasil menamatkan pendidikanku di sekolah dasar tepat pada waktunya.Kuberikan 6 tahun yang indah buat ibu dengan berbagai prestasi.Selalu kuingat ciumannya mendarat di piipiku seusai aku menerima raport atau menggondol piala pulang ke rumah.
Sekali lagi,itu hanya untuk ibu!!
Selanjutnya memasuki dunia SMP.Karena nilai ijazah SD-ku yang cukup bagus dan testing yang kulalui dengan baik,aku pun mendapatkan sebuah bangku di SMP Negeri yang katanya favorit di kota ini.Kuawali dunia SMP di kelas elite,kukatakan elite karena kualitas manusia di dalamnya cukup mumpuni menurut penilaianku.Walau tak sesukses ketika di sekolah dasar,aku melalui masa SMP dengan predikat cukup baik
Bukankah kau senang,Ibu?
Masa SMA pun tiba.Kujejakkan kakiku di sebuah SMA Negeri di kota ini dengan cita-cita yang semakin mendekat.Katanya masa SMA adalah yang paling indah dan aku mengakuinya.Aku berkenalan dengan banyak hal,banyak cerita.
"Berkenalan" dengan angka-angka di dalam KIMIA, makhluk-makhluk yang bersileweran yang bernama WANITA,dengan batang-batang berasap yang dinamai SAMPOERNA,dengan botol-botol VODKA,dan pernah juga "berciuman" dengan yang namanya GANJA.
Huhhh,warnaku perlahan mendekatkan diri pada kekelaman.Tak terlihat bias-bias cahaya seperti dahulu kala.Meredup,tapi belum juga mati.
Isyarat itu kembali datang dari ibu.Dengan cintanya yang kusematkan abadi,dia mengangkatku dari pembaringan.Menyembuhkan lukaku yang telah lebar menganga.Dengan kesabarannnya,dia pun menaklukkan kekejamanku yang telah melukainya.Tak cukup terlambat,perihku sembuh dibasuh olehnya.Apalagi halyang lebih hebat,Ibu?
Bangku SMA kutinggalkan dengan berjuta pengalaman.Pengalaman cabut melompat tembok sekolah sehingga mengharuskan bertatap muka dengan guru-guru BP,pengalaman "menembak" dan diputuskan wanita,pengalaman bertarung fisik antar pria ala-SMA dan semuanya yang indah,luka dan berasa.Kenangan manis kubalut kedalam memori lama, kenganan pilu dan menyedihkan kuaduk bersama aroma jantan sehingga membuat aku selalu tegar hari lepas hari.Aroma jantan ,menyimpulkan ajaran Ibu!!
“SAYA ADALAH MANUSIA YANG HIDUP DENGAN KEYAKINAN BAHWA SETIAP COBAAN DAN PENDERITAAN YANG SAYA ALAMI ADALAH SEBUAH CARA UNTUK MENEMPA SAYA MENJADI MANUSIA YANG LEBIH KUAT “.Kutanamkan kalimat ini kuat di hatiku menjejak kota besar ini.Walau hidup kami selama ini susah,tapi aku beruntung juga dapat merasakan bangku kuliah.Kuliah di sebuah universitas negeri yang tentunya meringankan beban Ibu.Keadaan itu tengah aku rasakan saat ini.
Disini,aku berusaha menjadi akar-akar yang kuat menopang diriku sendiri.Berusaha tak goyah,menjadikan pengalaman lalu menjadi guru.
Ini Medan,Bung!! Segalanya bisa mudah dan bisa sekejap susah.Kunci ada di genggamanmu sendiri.Bagai seleksi alam,siapa yang bisa bertahan,dialah pemenang.Aku yakin,bayangan wajah ibu dalam sanubariku akan menaklukkannya.
Mimpi semakin nyata.Hari-hari berjalan semakin cepat bagai roda pedati.Aku tak ingin berhenti merajut,menggapai mimpi di ujung sana.
Aku ingin berskenario.Di suatu hari nanti aku menatap ibu bertangis haru, memelukku dan mengatakan "Kau Putraku,Hidupku".
Dan secepatnya aku membalas,"Kau Ibuku,Cintaku,Kebanggaanku,dan segalanya bagiku!!"
Aku bermimpi memiliki sebuah mobil Ferrari atau Lamborgini,dan orang pertama yag boleh naik adalah ibu.
Kelak,aku ingin mendapatkan seorang wanita yang memiliki cinta seperti ibu,dan kemudian akan kujadikan istri.Cintanya seperti ibu??
Tak mungkin!! Kalau begitu,yang memiliki cinta satu strip di bawah ibu.
Aku ingin memiliki kapal pesiar,agar ibu dapat menikmati masa tua nya kelak dengan berkeliling dunia.
Semuanya mimpi!!
Tetapi aku memiliki kekuatan,"Bayak mimpimu menjadi nyata,jika ibu adalah inspirasimu".
Ibu,ibu dan ibu.Ceritamu tak akan pernah usai selama bumi ada.Cintamu tak kan pernah habis sepanjang waktu masih berputar.
Kekekalan itu sesungguhnya hanya terkandung dalam kasihmu.
Aku disini,berdiri tangguh,memberikan segenap hidupku untukmu.Jika ada yang harus menderita,cukuplah aku saja.Jika keadaannya bahagia,,aku ingin engkau turut di dalamnya.Teramat panjang masa lalu itu bersama harimu.Aku hanya ingin engkau tersenyum saja.Sembari menunggu kebahagiaan yang menjadi janjiku.Aku berusaha!!Demi dirimu,demi kesetiaanmu!!
Jauh dari tempat ini,di saat aku sendiri,kuucapkan perlahan dan dengan penuh kepastian,,,
AKU MENCINTAIMU......................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar