Selasa, 21 September 2010

Malam Ini Tak Lagi Panjang....

Malam ini buta,kawan!!Di saat-saat seperti inilah,aku selalu bermimpi duduk berdua bersamamu."Petarung Sejati di Kejamnya Ibu Kota",itu katamu.Melintasi garangnya siang kota kita,dan bertarung dengan kedinginan malam.Dan memang,ketika seluruh dunia membisu menatap kita,hanya kau yang setia berdiri di depan mataku.Dengan kemampuan kita yang tak dimiliki orang lain,mangarsiteki dunia menjadi dunia kita.


Malam ini "Malam Minggu",Kawan!! Ketika yang lain asyik mengunjungi kost kekasih mereka,kita berdua berkasih-kasih di sudut ini saja.Gitar tua yang kau bawa dari kampungmu sana,ikut menemani.Dengan permainan gitar-mu yang apa adanya,kusambut dengan suaraku yang tak seberapa.Kita kombinasi yang hebat bukan?? Gitaris sekelas Jimi Hendrix saja,tak akan dapat mengikuti permainan jarimu.Begitu juga dengan aku,vokalis semacam Axl Rose pasti bingung dengan nada yang kulantunkan.Kesederhanaan ini hanya milik kita,kawan!!.Walau kadang aku kesusahan menggapai nada tinggi itu,aku tahu kalau kau tak akan pernah berniat melirik "vokalis" lain.Karena sesungguhnya jiwa kita telah melekat tanpa pelekat.Jiwaku mengalir apa adanya,hingga akhirnya menemukan pasangan yang tepat di perjalanan,yaitu jiwamu.Pasangan romantis bukan?? Memanglah,darah bang "Charlie ST12" itu mengalir di darahmu dan darahku.

Sebentar kau memainkan gitar,kita berbincang lagi sambil menyulut rokok persahabatan kita.Walau rokok murahan,tapi nilainya sungguh unggulan.Menyatukan kita,dan pernah juga memisahkan kita.Ingatkah kau,ketika sebatang rokok di telingamu kurebut seenaknya tanpa izin??Kau marah kepadaku,dan kemudian aku lebih marah lagi karena mengukur tipisnya persahabatanmu.Dua hari juga kita tak bertutur sapa karenanya.Hingga pada akhirnya kau bercerita,jika sebatang rokok itulah satu-satunya hartamu yang tersisa saat itu.Ah,betapa kere-nya dirimu,kawan!!

Malam biasa selalu panjang,hingga esok embun pagi menyapa .Segelas teh manis panas dan sebatang rokok menjadi sarapan.Uang tak pernah menjadi masalah,walau kadang ketiadaannya mendatangkan musibah.Sering juga teh manis gelas pendek dan rokok murahan itu tak hadir di depan kita.Tapi,selalu saja senyummu dan senyumku membuat kita lupa hal itu.Kita melanjutkannya dengan tidur saja karena semalaman bernyanyi entah berapa album.Lagu Bon Jovi,Iwan Fals,Slank,Kerispatih,dan bahkan tembang kenangan kita "siksa" dengan "keahlian" yang tak pernah sempurna.Manusia kelelawar,romantis di malam hari dan "bobok" ketika pagi tiba.Itulah kita!!

Selambatnya,pukul dua siang kita telah bangkit dari tidur.Nasi bungkus berisikan telur dadar menjadi santap siang.Makan dengan rakusnya bak pengungsi kelaparan,karena tadi pagi tak secuil zat pun mengisi perut.Sesekali,kau curi telur dadarku dengan muka bodohmu ketika aku tak konsen pada makananku.Tak apalah,asalkan kau kenyang.Tapi,keesokan harinya kubalaskan lagi padamu.Itu-itu saja kelakuan kita.

Kalau bercerita tentang sore hari,pikiranku langsung tertuju saat kita berjalan-jalan mengelilingi komplek kampus.Melirik-lirik dan menggoda kaum hawa,seolah kita berdua yang paling "matcho".Matcho,Kawan!! Bukan macho!! Itu istilahmu bukan??
Tak seorang wanita pun yang membalas senyuman kita, karena tampang gembel yang kita punya.Walau sesungguhnya senyuman itu beraroma cinta dan ketulusan dari jiwa.

Keseharian kita bagai sepasang merpati,berdua-dua.Jikalau aku punya diary,namamu pasti menguasai lembar demi lembarnya.Jika aku punya sekuntum bunga,bunga itu selayaknya kusematkan di telingamu.Pasti kau tak mau bukan?? Karena sebenarnya bunga itu lebih sempurna jika digantikan dengan sebatang rokok.Seperti motto yang sering kau ucapkan,"Lebih baik putus dengan pacar daripada putus dengan rokok".
Atau "Tak butuh wanita sempurna,lebih butuh rokok "SAMPOERNA".Masih banyak lagi kata-kata konyolmu tertancap di otakku.Ku tahu itu cuma bualan belaka,karena sebenarnya kau masih terobsesi dengan wanita bernama Juleha.Putri kepling yang selalu membiusmu.

Sudahlah,kawan!! Tembak saja dia!! Begitulah aku berujar setiap kali nama Juleha keluar dari mulutmu.Tampangmu sangar,tak karuan bak preman pasar.Tapi nyalimu tak secuilmu keluar ketika wanita berhidung mancung itu melintas di depan kita.Kau selalu katakan belum saatnya.Jadi sampai kapan?? Kau tunggu sampai kita sekaya Aburizal Bakrie?? Kau tunggu hingga tampangmu mendekati bintang-bintang di film drama Asia?? Atau kau tunggu dirimu jmenunjukkan taji di dunia Hollywood?
Contohlah nyaliku!! Sekali kerling,dua-tiga wanita terlampaui.Tapi beribu alasan selalu kau utarakan,membela diri.

Apalagi yang harus kuceritakan,kawan?? Aku ingat semuanya.Kalau perjalanan "cinta" kita kutuangkan dalam sebuah buku,judul apa yang harus kuberi? Kalau kau katakan cerita suka,itu hari kemarin.Karena duka itu bersamaku hari ini.


Di depanku ada sebungkus rokok.Dua batang kuhisap dan aku pun bosan.Siapa yang akan menghisap empat belas batang yang lain??
Begitu juga dengan gitar tua yang berdiri tegak di sudut sana.Melihatnya pun aku tak sanggup.Nasib kami hampir sama,ditinggal "kekasih". Siapa yang akan memeluk dan memetiknya??
Aku selalu merasa dirimu duduk disampingku.Tapi,kepada siapa aku bercerita jika kau pun tak mendengar??
Sampai kapan mulutku membisu tak bernada? Gitaris yang lain tak sehabat dirimu.Mereka tak bersatu dengan jiwaku.Satu lagu pun terasa amat panjang bersama mereka.
Pertanyaan demi pertanyaan ini pun sepertinya tak akan terjawab.Berbicara lah,sobat!!

Kemarin Juleha menangis terisak-isak,di perjalanan menuju pemakaman.Di kedua tangannya,ada sekuntum mawar hitam cermin air matanya yang tak henti berjatuhan. Ingin sekali aku mengusapnya,tapi air mataku sendiri tak sanggup tuk kuhusap.
Dia saja "kekasihmu yang tak pernah jadi" begitu sedihnya.Apalagi aku,temanmu tidur dengan sarung bantal dan selimut yang sama.
Aku berkeluh kesah,sangat kehilangan!

Sobat!! Bernyanyilah sesukamu di surga sana.Biarlah batang-batang panas ini kuhisap sendiri saja,hingga pertemuan kita kembali akan semakin dekat.Kupetik lah gitar sendu ini dengan kemampuanku apa adanya,dan kupersembahkan untukmu sebagai hiburan tak ternilai.
Kubernyanyi dalam pilunya kesendirian dan bermimpi kau melihatku,merasakan apa yang kurasakan.Kebersamaan di planet bumi telah usai.


Kalau kau ingin melanjutkannya,tunggu aku disana.Di sebuah tempat yang telah diperuntukkan Bapa buat kita.

Selasa, 14 September 2010

Karena Dalam Mimpiku Pun,Kau Tak Kan Pernah Mati.......

Jika esok dunia serasa asing bagiku,itu karna tak kudengar lagi suara kecil nan indah terngiang di kedua daun telingaku...
Seperti dulu..!!
Dia perlahan hilang...
Semakin lama, semakin tak terdengar....... dan lenyap entah kemana.....
Dia menemukan persinggahan baru?? Mungkin....
Tapi baiklah,aku harus tetap berjalan dengan kepala tegak..
Cukuplah aku membalutnya dalam sebuah kumpulan episode-episode semrawut dengan judulnya yang indah...
Biarlah dia mempesona dengan dunianya...
Aku tetap bahagia!!





Kuawali berpetualang dengan ingatanku. Agar "soul" nya terasa,alangkah baiknya kuputar sebuah lagu dari album Bon Jovi.
Oh yeah..."Thank You For Loving Me"... Mainkan!!
Kuputar riuh rendah,semoga dapat membaca file-file indah dalam memori otakku...

Kusebut saja namanya Angel.Lho??Kenapa harus asal-asal sebut??
Tak apalah,wak!!.Karena dengan menulis nama aslinya pun hanya akan merugikanku.Bukan sesuatu yang mustahil jika namaku tak akan muncul lagi di daftar temannya di Facebook ini.Diremove?? Bisa saja...

Angel yang anggun,bertubuh semampai dengan sifatnya manjanya itu kukenal beberapa tahun yang lalu.Di tengah keramaian,suaranya yang masih beraroma keluguan menyentakku.Cinta pada pendengaran pertama? Ya..ya..ya... Sepertinya begitu!!

Seorang ksatria terhormat takkan menyerah sebelum peperangan dimulai bukan?.Misi pertama harus dirancang seefektif mungkin.Bukankah start yang baik kemungkinan besar memiliki finish yang baik pula?

Mendekatinya!!
Gambaran peta-nya masih samar-samar dengan firasat tak bersahabat.Sepertinya kan banyak rintangan menuju medan sempit di sudut sana.Akan ada batu kerikil,sambaran petir dan dakian terjal sepertinya.. Kalo mamak bilang susah cari uang,tampaknya lebih susah cari cinta...
Ah,panah ini harus kutancapkan!! Keambisiusanku kukobarkan saat ini...

0852........    Ayeeiii... Permulaan yang baik...
Satu...dua...tiga.. Berkirim-kirim pesan singkat dengan pertanyaan hampir sama setiap harinya.Kulakoni itu cukup lama.Pucuk dicinta,ulam pun lama baru tiba.Begitulah kira-kira!!

"Lagi ngapain? " ,Udah makan?? Kok blum makan?? Ntar sakit lho!!  Met bobo! Met hari minggu,GBU..
Keypad handphone ini pun bosan dengan kata yang itu-itu saja.Ya,filosofi lama:Cinta butuh pengorbanan!!
Nelayan mencari ikan jauh ke tengah laut saja,harus berhadapan dengan ombak besar.Apalagi ikan yang satu ini,meliuk-liuk enggan dipancing.Merasakan rasanya diacuhkan.Menguji kesabaranku yang sebenarnya tak seberapa.Dan terpaksa mengganti kekecewaan dengan seulas senyuman yang terasa berat.Hebat!! Proses pendekatan yang hebat!!

Hari berganti hari,minggu berganti minggu,tapi rasaku pada Angel tak pernah berganti.Coba tuk katakan,I Love You?? Ah,kalau dia menolakku,mau kutaruh kemana mukaku ini?? Tapi,kalau aku tak pernah berucap,darimana dia tahu aku menginginkannya menjadi pacarku??
Tak mungkin lah lewat surat.Celana yang kukenakan bukan lagi celana pendek.Lewat telepon?? Oh,aku pakai celana,bukan pakai rok.Kuberanikan sajalah!! Tak mungkin lah dia akan menjambak rambutku seusai aku katakan cinta.Dia juga pasti senang walau belum tentu menerimaku.Baiklah!

Hingga tiba pada suatu masa........

Di sebuah sore di bulan Juli ..
Ada perasaan galauan bersama rintik hujan.Maukah kau menjadi pacarku??  &%#$@%
Tik...tik...tik dan.......... Oh yeahhh,baby!!


Dan disinilah awal sebuah cerita baraneka warna.Jika kutuliskan ia kedalam sebuah catatan panjang,ketebalan buku Karl Marx pun takkan sanggup menandinginya.

Dia menemaniku sejak saat itu...
Dia menginspirasiku di setiap tindakanku...
Wajahnya melintas tuk berikan seulas senyum motivasi di depan khayalku..
Hadir membalut luka,dan tetap menjaganya hingga kesembuhan tiba..
Membuatku percaya dengan semua yang tak terkira..

Hujan itu,pagi itu,siang itu,sore itu,malam itu..
Makanan,minuman dan yang kita santap itu...
Tawa,galau,kecewa,sedih,dan semua kebersamaan itu...
Itu,yang itu dan yang itu lagi...
Semuanya itu....



Melodi indah kerap hadir lewat suaranya,kawan!!
Kau tak akan pernah dengar itu!!
Kelembutan itu mengalir lewat sentuhannya,sobat!!
Kau tak kan pernah merasakannya!
Karena dia milikku!! Setidaknya hingga saat ini....
Ah,cukuplah..
Jika kuteruskan pun hanya akan membuatmu bosan...


Dan semuanya terdiam..............................
Ketika peristiwa itu terjadi nyata di depanku...
Ketika kau tuliskan kata perpisahan itu.Ketika sebuah motor melesat di depanku bersama lelaki itu..
Sama sekali merusak mataku,tontonan yang tak menarik.. Argghhh,tak bernilai....

Rumput-rumput di sekitarku pun seakan enggan tuk angkat bicara.
Membuat semua membisu,melayang pada dunianya masing-masing.Acuhkanku,tak pedulikanku bahkan mengejekku.
Dia berucap,aku pecundang!!.Pecundang yang beranngapan tlah menang sebelum petualangan usai.Cerita yang kujalin dulu ternyata masih panjang kawan!! Terlalu cepat lah aku menyudahinya walau baru beberapa fase kujalani.Keyakinan yang kuat,bergantung pada keoptimisan yang sebenarnya semu dan bahkan memang tak terlihat.Tidak...tidak..
Kuratapi pun itu,bunga itu telah pergi tanpa madu..


 Hari ini...

Lagu Bon Jovi yang kuputar beberapa saat yang lalu telah berganti..
Namun,kesannya akan selalu terekam di otakku..

Terima kasih telah mencintaiku,untuk beberapa waktu yang lalu..
Hari kita sekarang berbeda..
Duniamu telah jauh disana,di bayangan yang tak kunjung dapat kugapai..
Dan impianku tuk menatapmu lebih dekat, terkikis sejenak..
Menunggu sebuah waktu yang entah kapan akan datang..
Dan jika itu masih sempat menghampiriku,kuingin keadaanmu di  dalam cerminan kebahagiaan..
Mendapatiku di titik ini dengan cinta yang masih kususun rapi..
Teruntuk dirimu...

Jam tlah menunjukkan pukul 03.55 pagi.Bila aku terus bercerita,dapat kupastikan cerita tentangmu tak akan pernah mati...
Mataku tlah ngantuk,Angel!!
Bagaimana jika aku tidur saja??
Karena Dalam Mimpiku Pun,Kau Tak Kan Pernah Mati.....

Minggu, 05 September 2010

You Are My Religion.............

"AKU tak pernah melihat wujud YESUS KRISTUS itu seperti apa.Aku tak pernah berjabat tangan dan menyentuhNya,apalagi bertutur kata denganNya.Dia tak pernah sekalipun memberikan aku permen semasa aku kecil,tak pernah memberikan uang pecahan seratus ribu tuk beli baju baru.Jadi kenapa aku harus percaya dan memujiNya??

Sekarang aku menemukan jawabannya.Ia memang tak pernah berdiri di depan mataku dan menyentuhku.Ia tak pernah menyapaku,"Heii,apa kabar??" Tapi aku menemukan kehadiranNya,merasakan kasih dan setiaNya melalui orang-orang yang mencintaiku.
Satu dari sekian banyak orang tersebut adalah Ibu.
Ya,IBU!!


Marcelo Jeffrey,begitu ibu memberiku nama ketika aku terlahir 20 tahun yang lalu.Di sebuah rumah sakit di kota kecilku,dia melahirkanku dengan jerih payah,dan memberikan nyawa sebagai taruhannya.Menurut cerita kakek yang kupercayai kebenarannya,aku dan ibu terpaksa tinggal di rumah sakit selama beberapa hari pasca kelahiranku.Keterbatasan dana untuk membiayai proses persalinan menjadi alasannya.Sedih,memang.

Kujalani masa kecilku dengan kesederhanaan,tinggal di sebuah rumah papan kontrakan,makan seadanya,dan jangan bermimpi mendapatkan sebuah baju baru atau kado istimewa di hari-hari spesial semisal Natal atau Tahun Baru.Tak akan!!
Terkadang aku iri melihat teman-teman sepermainanku yang sering memamerkan baju baru atau apa sajalah di saat Tahun Baru tiba.Aku juga ingin seperti mereka,tapi aku tahu ibu tak mampu.Teruslah aku bermimpi.........
But,don't be sad,Mom!! Aku mengerti keadaan................

Ibu sangat percaya bahwa hanya pendidikan lah yang bisa mengangkat kehidupan sosial keluarga kami.Dan ketika umurku menginjak 7 tahun,aku pun disekolahkan di sebuah sekolah swasta.Katanya disana lebih disiplin walau bebiaya cukup mahal dibanding sekolah negeri.Aku  hanya menurut saja karena ku tahu dia selalu berharap yang terbaik buatku.Iya kan,Bu??

Aku masuk sekolah bersama cita-citaku agar kelak dapat menjadi seorang pemimpin hebat.Seperti Fidel Castro?? Semoga..
Tapi murnikah ini cita-citaku??? Ah,lebih tepatnya cita-cita ibu.Tapi cita-cita yang dibebankan bagiku lebih besar dari cita-cita apapun,karena itu CITA-CITA IBU.
Aku tak ingin seperti Syeikh-Syeikh Arab,tak niat menjadi pengusaha Microsoft,tak mau menjadi saudagar kaya dengan kilang minyak dimana saja.Yang aku ingin hanya seperti ingin ibu.Menjadi seorang Jendral impiannya.

Aku berhasil menamatkan pendidikanku di sekolah dasar tepat pada waktunya.Kuberikan 6 tahun yang indah buat ibu dengan berbagai prestasi.Selalu kuingat ciumannya mendarat di piipiku seusai aku menerima raport atau menggondol piala pulang ke rumah.
Sekali lagi,itu hanya untuk ibu!!

Selanjutnya memasuki dunia SMP.Karena nilai ijazah SD-ku yang cukup bagus dan testing yang kulalui dengan baik,aku pun mendapatkan sebuah bangku di SMP Negeri yang katanya favorit di kota ini.Kuawali dunia SMP di kelas elite,kukatakan elite karena kualitas manusia di dalamnya cukup mumpuni menurut penilaianku.Walau tak sesukses ketika di sekolah dasar,aku melalui masa SMP dengan predikat cukup baik
Bukankah kau senang,Ibu?

Masa SMA pun tiba.Kujejakkan kakiku di sebuah SMA Negeri di kota ini dengan cita-cita yang semakin mendekat.Katanya masa SMA adalah yang paling indah dan aku mengakuinya.Aku berkenalan dengan banyak hal,banyak cerita.
"Berkenalan" dengan angka-angka di dalam KIMIA, makhluk-makhluk yang bersileweran yang bernama WANITA,dengan batang-batang berasap yang dinamai SAMPOERNA,dengan botol-botol VODKA,dan pernah juga "berciuman" dengan yang namanya GANJA.
Huhhh,warnaku perlahan mendekatkan diri pada kekelaman.Tak terlihat bias-bias cahaya seperti dahulu kala.Meredup,tapi belum juga mati.

Isyarat itu kembali datang dari ibu.Dengan cintanya yang kusematkan abadi,dia mengangkatku dari pembaringan.Menyembuhkan lukaku yang telah lebar menganga.Dengan kesabarannnya,dia pun menaklukkan kekejamanku yang telah melukainya.Tak cukup terlambat,perihku sembuh dibasuh olehnya.Apalagi halyang lebih hebat,Ibu?

Bangku SMA kutinggalkan dengan berjuta pengalaman.Pengalaman cabut melompat tembok sekolah sehingga mengharuskan bertatap muka dengan guru-guru BP,pengalaman "menembak" dan diputuskan wanita,pengalaman bertarung fisik antar pria ala-SMA dan semuanya yang indah,luka dan berasa.Kenangan manis kubalut kedalam memori lama, kenganan pilu dan menyedihkan kuaduk bersama aroma jantan sehingga membuat aku selalu tegar hari lepas hari.Aroma jantan ,menyimpulkan ajaran Ibu!!

“SAYA ADALAH MANUSIA YANG HIDUP DENGAN KEYAKINAN BAHWA SETIAP COBAAN DAN PENDERITAAN YANG SAYA ALAMI ADALAH SEBUAH CARA UNTUK MENEMPA SAYA MENJADI MANUSIA YANG LEBIH KUAT “.Kutanamkan kalimat ini kuat di hatiku menjejak kota besar ini.Walau hidup kami selama ini susah,tapi aku beruntung juga dapat merasakan bangku kuliah.Kuliah di sebuah universitas negeri yang tentunya meringankan beban Ibu.Keadaan itu tengah aku rasakan saat ini.

Disini,aku berusaha menjadi akar-akar yang kuat menopang diriku sendiri.Berusaha tak goyah,menjadikan pengalaman lalu menjadi guru.
Ini Medan,Bung!! Segalanya bisa mudah dan bisa sekejap susah.Kunci ada di genggamanmu sendiri.Bagai seleksi alam,siapa yang bisa bertahan,dialah pemenang.Aku yakin,bayangan wajah ibu dalam sanubariku akan menaklukkannya.

Mimpi semakin nyata.Hari-hari berjalan semakin cepat bagai roda pedati.Aku tak ingin berhenti merajut,menggapai mimpi di ujung sana.
Aku ingin berskenario.Di suatu hari nanti aku menatap ibu bertangis haru, memelukku dan mengatakan "Kau Putraku,Hidupku".
Dan secepatnya aku membalas,"Kau Ibuku,Cintaku,Kebanggaanku,dan segalanya bagiku!!"

Aku bermimpi memiliki sebuah mobil Ferrari atau Lamborgini,dan orang pertama yag boleh naik adalah ibu.
Kelak,aku ingin mendapatkan seorang wanita yang memiliki cinta seperti ibu,dan kemudian akan kujadikan istri.Cintanya seperti ibu??
Tak mungkin!! Kalau begitu,yang memiliki cinta satu strip di bawah ibu.
Aku ingin memiliki kapal pesiar,agar ibu dapat menikmati masa tua nya kelak dengan berkeliling dunia.
Semuanya mimpi!!
Tetapi aku memiliki kekuatan,"Bayak mimpimu menjadi nyata,jika ibu adalah inspirasimu".

Ibu,ibu dan ibu.Ceritamu tak akan pernah usai selama bumi ada.Cintamu tak kan pernah habis sepanjang waktu masih berputar.
Kekekalan itu sesungguhnya hanya terkandung dalam kasihmu.
Aku disini,berdiri tangguh,memberikan segenap hidupku untukmu.Jika ada yang harus menderita,cukuplah aku saja.Jika keadaannya bahagia,,aku ingin engkau turut di dalamnya.Teramat panjang masa lalu itu bersama harimu.Aku hanya ingin engkau tersenyum saja.Sembari menunggu kebahagiaan yang menjadi janjiku.Aku berusaha!!Demi dirimu,demi kesetiaanmu!!

Jauh dari tempat ini,di saat aku sendiri,kuucapkan perlahan dan dengan penuh kepastian,,,
AKU MENCINTAIMU......................................






Kamis, 19 Agustus 2010

Dia Kuat,Gagah dan Tak Terkalahkan.......... Andy Lase (Kenangan Jalanan Maret SiLam)

Aktivitas di kampus telah usai di siang itu.Garangnya matahari membuatku gerah dan kerongkongan pun serasa kering.Kujejakkan kakiku menuju Pajak USU yang cukup berdekatan dengan gedung kampusku.
Sesampainya disana,kupesan segelas Nutri Sari dingin dan kucari tempat duduk kosong.Kusebarkan tatapanku ke seluruh kantin melepas rasa bosan.Tak lama berselang,segerombolan anak kecil datang menghibur para pengunjung kantin.Dengan memainkan gitar kecil,gendang yang mungkin buatan mereka dan kumpulan tutup botol yang dijadikan kerincing,mereka bermain dengan ciamik.Cukup mencuri perhatianku.

'Kami datang membawa hiburan....
'Kakak dan abang,seribu saja yang kami minta..
'Tolong donk jangan pelit..
'Uang pacaran mudah,seribu aja susah...................................................................................................................................................................................................................................................

Begitulah sepenggal lirik yang kudengar dan masih kuingat.Mereka cukup cekatan memainkan alat musik sederhana diiringi suara polos yang seirama dengan raut muka.Kukeluarkan selembar duit bergambar Tuanku Imam Bonjol dan kuisikan di sebuah kantong plastik yang mereka bawa.

Aq tertegun dan mataku tertuju pada salah seorang yang paling kecil diantara mereka.Entah perasaan apa yang melingkupiku sehingga kucoba memanggilnya.Awalnya ia malu-malu menanggapi panggilanku dan ketika kuhaturkan seulas senyum keramahan,keberaniannya untuk mendekatiku pun muncul.

Sekarang ia telah duduk disampingku.Kutawarkan segelas minuman dingin kepadanya,dan ia pun tak menolaknya.Kucoba bertanya-tanya tentang dirinya.Tak kusangka,dia pun bercerita dengan cukup lancar.Melihat respon yang positif darinya,aq pun menghujamnya dengan berbagai pertanyaan.Sangat menarik!!

Namanya Andy Lase.seorang Nias yang menetap di Medan pasca gempa menimpa Bumi Nias.Umurnya 7 tahun dan sekolah di SD Inpres di dekat kediamannya.Wajahnya lugu dengan perawakan kecil.Dia memiliki 6 suadara.Dua kakanya tertua telah meninggal akibat keganasan gempa.Seorang kakaknya lagi mengalami cacat tubuh,seorang lagi pergi merantau dan tak ada kabar hingga sekarang.Sedangkan kedua adiknya tinggal di rumah karena masih kecil sambil menunggu kedua orangtuanya pulang bekerja.
Ayahnya bekerja sebagai penarik becak dan ibunya bekerja mencuci pakaian di sekitar tempat tinggal mereka.Kutatap wajahnya yang menggambarkan kesedihan.Tak kuasa aku melihatnya.Kutawarkan lagi makan siang untuknya dan dia pun menolak.
Seharian mengamen,dia mendapatkan sekitar Rp.20 ribuan.Uang itu digunakan untuk membiayai sekolahnya dan sisanya diberikan kepada ibunya untuk kebutuhan mereka sehari-hari.Aq mengambil kesimpulan,yang menjadi tulang punggung keluarga adalah ayah,ibi dan seorang Andy Lase.
Cukup lama kami bercerita dan setelah itu, dia pun pamit untuk pulang.Kutatap kepergiannya dan dia pun menghilang.Aq berkhayal dan tak beranjak dari kantin.Inspirasi bisa datang kapan saja,dimana saja dan dari siapa saja,pikirku.Aku tak pernah menduga,seorang pengamen kecil mengajarkanku sebuah kenyataan yang cukup besar.

Pikiranku terus dibayangi cerita di kantin td hingga beberapa hari kemudian.

Hari itu aku diperintahkan oleh atasanku,Pemimpin Umum Tabloid tempatku bekerja mengantarkan sebuah titipan untuk dikirim ke Jakarta.Di tengah perjalanan,kulihat seorang Andy Lase sedang mengamen di sekitar Jl.Dr Mansyur.Kuhentikan kendaraanku dan aku pun menghampirinya.Kutepuk bahunya dan secara refleks dia pun memelukku dan menangis.Kucoba menenangkannya.Setelah itu,dia pun kembali bercerita.
Kali ini benar-benar membuat aku tak berdaya.Ayahnya jatuh sakit dan dia pun telah berhenti sekolah.
Kami beranjak ke rumahnya dan tugasku mengantar titipan pun kuabaikan.Sesampainya di rumah,hanya sang ayah yang kami temukan terbaring lemah.Jujur saja,kurasakan diriku teramat bodoh.Hanya selembar lima puluh ribuan yang aq punya,dan itupun dengan konsekuensi aku gak boleh nongkrong di kampus selama seminggu ini.Tapi sangat lah tidak rugi memberikannya untuk membayar kebodohanku,walaupun aku sadar dengan uang itu tak banyak hal yang dapat mereka lakukan.
Aku kembali teringat tugasku dan aku pun beranjak pergi dari rumah itu.Dalam sesaat,aku menjadi sangat melankolis,membunuh watakku yang ekstrim dan mengembalikannya ke sifat yang sungguh manusiawi.Mendengar cerita sang ayah,kekagumanku pun semakin dalam buat Andy.Pagi-pagi sekali dia sudah bagun dari tidurnya,mengangkat air dari sumur untuk kebutuhan keluarga.Apalagi semenjak ayahnya sakit.Sedangkan ibunya sibuk mengurus kedua adiknya yang masih kecil.Setelah itu dia berangkat ke sekolah dengan hanya sebuah seragam.Sepulang dari sekolah,mengamen di jalanan.
Sepulang mengamen,memandikan kedua adiknya.Begitulah sehari-hari sehingga kelihatan tubuhnya pun seakan kurang gizi.

Mungkin cerita perkenalanku dengan seorang Andy Lase teramat singkat.Tapi seakan tak percaya,cukup membawa perubahan cara pandang dan emperluas pikiran.

Andy Lase=Mario Teguh dalam diriku sekarang.Motivator ulung yang tersembunyi,inspirasi layaknya Sang Maradona di Argentina.Pertama,aku semakin suka menulis yang enggak-enggak (dalam artian bukan urusanku,tapi hal-hal yang lumrah dan manusiawi).Kedua.aku mencintai konflik (mungkin kurang tepat dikatakan konflik,tapi selalu saja ujungnya adalah konflik) dan itu membuatku tertawa seperti orang gila.Ketiga,aku menjadi seorang kritikus sejati (menjadi perfeksionis hanya karena sedikit hal yang membuatku merasa sangat berjasa dan congkak).Dan setelah itu semua,aku menjadi memiliki banyak musuh dan sebagai pandangan negatif bagi orang lain.Semakin hari,semakin aku menikmati sosok kontroversi.Aku menikmati hidup layaknya begini.Bebas dan tak bertuan.

Mari kita awali "pertengkaran"!!!! Ayo 'panaskan' suasana.
Hei semua!! Aku,kau dan siapa saja.Apa aq,kau dan kita pantas disejajarkan dengan seorang Andy Lase.?? Buka mulutmu,sampaikan dengan lantang!! Aq,kau dan kita adalah mahasiswa (katanya),dia hanya seorang pengemis yang dihitung dari peluang memang tak berpeluang.Dia kekar walau kecil.Dia gagah,walau tenaganya lemah.Tapi dia tetaplah pahlawan.Aq,kau dan dia bagaimana??
Hanya sampah,bedebah,kerjanya cuma ngabisin duit orang tua.Tamat kuliah ngandalin uang.Ditempatkan di sebuah Departemen elite dan cukup bangga mengenakan seragam sampah.Uang sajalah tuan kita.Kita berfoya-foya,menjadi jumawa dengan kehebatan orangtua.Teramat bagga lah kita mengendarai Honda Jazz menjejak kampus,teramat banggalah kita mengangkat setinggi-tingginya Blackberry keluaran terbaru,teramat banggalah kita mengenakan pakaian necis "berlauk" perhiasan mewah.Asalnya ANTAH BERANTAH.Kita kenakan itu ibarat sampah,dipungut entah darimana.Okelah kesombongan kita dibarengi prsetasi melimpah.Kalau titel elite tanpa isi????? Tidur sajalah kita!! kembali lah kita ke pangkuan mami papi kita!!!Jari tengah apresiasi buat kita.5 huruf,K**T*L Piala buat kita..!!!

Aq menceritakan aq adalah laknat.Yang dalam pikiran anda sekalian juga lah laknat.Aq juga seperti kau.
Anda sekalian akan menyumpahiku karena kejengkelan.Bagi yang merasa benar,hanya mengeluarkkan sesimpul senyum dan berbenah.

Dan kembali,walau aku tak berguna bagi diriku sendiri.Seenggaknya kekasaranku mendewasakan kita.AMIN

Ketika Kata-Kata Tak Lagi Bermakna,Apalagi Yang Kulakukan???

Kutulis ini dengan kesederhanaan.Kumainkan hurf-huruf yang kujalin menjadi kata,kusambung-sambung lagi menjadi kalimat yang apa adanya,jauh dari kesan sempurna.Haruskah kuteriakkan ke daun telingamu,jika inilah pengorbanan terbesar yang dapat kuberi??

Ah,sebatang rokok telah habis kuhisap.Kuhidupkan sebatang yang lain dan kuhisap dalam-dalam.Kuhembuskan asapnya membumbung tinggi,menggapai langit-langit warnet ini dan menghilang.Kulakukan itu berulang sembari terbayang kau tersenyum kecil.Kujadikan itu inspirasi dan kuarahkan kembali kedua mataku ke depan monitor ini.

Kubuka ingatan,membawanya ke waktu lewat.

"Ah,sudahlah!! Mau jemput aku saja,telat mulu!! Beli motor sendiri kek,jangan minjem punya temen terus!!"Mau aku kemanain mukaku ini?? Diejekin temen terus karna naik motor pinjaman. (Begitulah kau berujar dengan nada tinggi,walaupun akhirnya kau naik juga).
Kukendarai motor pinjaman ini melesat kencang,sambil berharap semoga ada batu besar yang menyandung dan kita terpental berdua.Harapanku tak hanya itu saja,aku pun berharap hanya kau yang luka (semoga di bagian wajahmu) agar kau lihat betapa jeleknya dirimu.Tapi keinginanku tak terjadi,karena masih diberikan bagimu kesempatan bersamaku.Seharusnya kau bersyukur,sayang!!

Dua hari berselang,aq kelimpungan bukan kepayang.Kau merajuk karena merasa tak diperhatikan (itu menurutmu) hanya karena aku lupa mengingatkanmu makan siang.Kau hiasi layar handphoneku dengan cacian.
Aku hanya tersenyum karena sudah terbiasa.

Berikutnya,ketika kau mengajakku ke pesta ulang tahun sahabatmu.Kau memintaku tuk menjemput dan pergi bersama.Dengan cepat kilat kudapatkan motor pinjaman dan bergegas ke rumahmu.Cukup lama aku menunggu di depan rumah, menantimu keluar dari sarang.Setengah jam kemudian,kau pun menampakkan diri bak bidadari.Senyumku lebar menatapmu,tapi senyumku kau balas dengan muka garangmu.Lagi-lagi,kau memaki dan menyuruhku pulang saja karena baju bergambar Bob Marley dan jeans sobek yang kukenakan.Moncongmu berkata gak elite,katrok.Tak lama berpikir,aku pun berlalu dari hadapanmu.

Kala itu hari ulang tahunmu,sayang.Sehari sebelum momen itu,aku bingung harus memeberikan kado apau ntukmu.Kurogoh kantongku,terpampang 3 gambar gagah Kapitan Pattimura membawa senjata.Aku tahu duit sebanyak ini tak punya daya apa-apa.Jangankan membeli boneka Teddy Bear kesukaanmu,membeli goreng pisang saja pun tak kan mengenyangkan perut.Aku tak berputus asa,kumintakan gajiku lebih dini kepada bos tempatku bekerja.Kubelikan boneka kesukaanmu itu dan kubungkus secantik mungkin.Dengan harapan kau akan gembira menerimanya dan selepas itu memberikan sebuah ciuman kecil di pipi kiriku.Tapi apa yang kau balas,sayang??
Kau campakkan boneka itu kembali kepadakU.Kau mengatakan terlalu kecil.Jadi maumu sebesar apa sayang?? Sebesar wujudmu?? Haaa?? Takkah kau tahu,uang membeli boneka itu sama dengan membayar makanku selama dua minggu ini??

Baru seusia jagung umur hubungan kita,tapi teramat buas kau menerkam hati ini.Tak hanya sebilah belati yang kau hujam,pantas jugalah kuibaratkan perlakuanmu bagai peluru tajam menembus otakku.
Kalau aku bisa prediksi,mungkin inilah kesengsaraan terbesar yang mungkin ada di sejarah hidupku.Memang aku bukan si Paul sang Gurita,tapi kemampuanku memprediksi jarang lah melenceng sayang.

Baru beberapa paragraf kutuliskan tentangmu,kejenuhan pun menghampiri.Seribu paragraph pun rasanya tak cukup.Tapi niatku menyudahi ceritua ini pun seakan tersendat.Ingin saja aku berhenti memainkan alur,tapi otakku seakan seiya-sekata dengan jari-jariku untuk terus menulis.Menulis jiwa yang perlahan buram,menggoreskan tinta hitam diatas hitam.Sadarlah,nilaimu mulai memudar di mataku.

Rokokku pun telah menjadi abu,tak sempat lagi kuhisap karena fantasi kelamku.Ingin kuhidupkan sebatang lagi,tapi sudahlah.Malam ini hanya akan membunuhku.Kulanjutkan lagi menulis tentangmu karana kepuasaanku pun seakan tanpa tiada batas kali ini.

Mengajarkanmu rasanya sulit.Ibarat berenang melintasi sungai penuh buaya.Menjauhkanmu dari hidupku??? Tak kan pun kujauhkan tapi memanglah tlah jauh.Aku bingung!!

Jika kumaki kau di dalam hatiku dengan nama SETAN,pasti itu salah di matamu.Tapi cukup pantas nama itu disematkan untukmu. Jika kuucapkan nama HANTU walau hanya dalam pikiran,itu hanya akan menambah dosaku.Walau sesungguhnya kau memang berwujud seperti hantu.Gentayangan di dalam hati dan pikiranku.Huhhhhh.. Kepribadianku berubah wujud.Menenggelamkan watak lamaku.

Apa lagi yang harus kulakukan untukmu??
Takkah cukup seribu puisi menarikmu kembali???
Jika kau bilang itu cukup,rasanya aku pun tak sanggup memenuhinya..
Takkah cukup pengorbanan waktu yang kupersembahkan??
Jika kau bilang itu cukup,aku pun tak ingin mengulangnya...
Takkah cukup kedewasaanku tuk selalu membingbingmu??
Jika kau bilang cukup,kau tlah salah sayang...
Karena kau memang tak pernah bisa dibimbing..

Sekarang aku ingin egois,sayang!!Takkan kubiarkan lagi kau menjajah atasku.Takkan kubiarkan lagi keluh kesahmu bersarang di otakku. Takkan kubiarkan lagi cacianmu menghiasi perjuanganku. Ingin saja aq mendaratkan sebuah tamparan di pipimu.Tapi aku masih berteguh takkan melakukannya,itu bukan aku.Kuraih sajalah handphone usangku ini.Tunggu sebentar!!!

"Saya,Projo Suryo Setiawan bersaksi,mulai detik ini tak memiliki hubungan apapun lagi dengan Angelina Prakoso" Terima Kasih.

Kukirim pesan singkat ini ke nomor cantikmu diselimuti rasa kebodohan pada diriku sendiri.Semoga kau senang dan nantikan lah sebuah Ferrari menjemputmu bak seorang putri.Nantikan sang pangeran bak Raja Romawi yang agung yang bisa kau perlakukan ibarat anjing.SEMAUMU!!!

Sekali lagi,aku hanya operator biasa sayang.Jikalau pun kau memintaku kembali,mungkin dibawah meja operator inilah kau kutempatkan.Menidurkanmu di kamar mandi sana dan membelaimu dengan pembersih WC.Jikalau pun kau kembali,hanya sisa nasi bungkus yang bisa kuhidangkan untukmu.Makan lah, sayang!! Makan sampai kenyang!!

Kata-kata tak lagi berarti buatmu.Perlakuan hanya semu bagimu.Buat dirimu yang masih tertidur pulas saat ini,sambutlah "kebahagiaan" besar itu di esok pagi.Sebuah bom molotov tlah kuletakkan dengan manis di sudut taman rumahmu.Selamat Menikmati,sayang!!